Oleh: Dalimudin
Jepang sebagai salah satu negara
Industri maju di dunia dan negara terkuat dalam penguasaan sains dan teknologi di Asia sangat memperhatikan pendidikan sebagai pondasi dasar penyiapan sumber daya manusianya. Secara umum sistem pendidikan di
Jepang dibagi menjadi beberapa jenjang pendidikan. Dimulai dai taman kanak-kanak, SD 6 tahun, san SMP 3 tahun. Setelah itu siswa dapat memilih jenjang pendidikan Kejuruan/Teknik atau Sekolah Menengah Umum(SMU).
Sekolah Teknik ( Kohyou Koto Senmon Gakkou Kosen) lamanya selama 5 tahun yang lulusannya akan setara dengan Diploma di Indonesia 9 (Diploma of Engineering). Di Indonesia sekolah ini setara dengan STM, namun terdapat perbedaan dalam lamanya pendidikan STM di Indonesia yang hanya 3 tahun. Bagi siswa lulusan SMU dapat melanjutkan ke sekolah ini dan hanya membutuhkan waktu 2 tahun utnuk meraih gelar Diploma. Lulusan KOsen, dapat pula melanjutkan pendidikan di Universitas selama 2 athun untuk mendapatkan gelar Sarjananya.
Mengapa pendidikan di Jepang sangat maju..? Di lihat dari tenaga pengajar yang ada, kita bisa lihat bagaimana manusia Jepang bisa menjadi SDM yang begitu handal. Dalam satu SMU saja sudah memiliki minimal seorang profesor, untuk sekolah Teknik setingkat STM satu jurusan sudah memiliki minimal 3 orang
profesor ahli, apalagi untuk tingkat
universitas. Ini sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan jumlah tenaga pengajar yang ada di negara berkembang seperti Indonesia. Akhir-akhir ini beberapa sekolah teknik dan hampir sebagian besar perguruan tinggi di Jepang sudah menerpkan sistem Multimedia Classroom di mana setiap mahasiswa sudah memiliki komputer di meja kuliahnya yang langsung berhubungnan dengan jaringan internet. Dosen menerangkan dengan menggunakan komputer dengan materi kuliah yang diambil dari
website pribadi dosen yang bersangkutan. Mahasiswa dapat pula mengambil bahan lain dengan materi yang sama dari
internet, jadi mereka dapat langsung kuliah di MIT atau Harvard sekalipun via Internet tanpa harus pergi ke Amerika Serikat. Sistem asrama yang diterapkan di berbagai sekolah di Jepang, sangat memungkinkan pengawasan yang ketat terhadap aktifitas siswanya. Mulai dari jam makan, tidur sampai jam perkuliahan pun diawasi secara ketat oleh sistem yang ada.
Kemudian kapankah sistem ini dapat diterapkan di Indoneia..? Melihat pada kondisi politik dan ekonomi Indonesia akhir-akhir ini, mungkin kita akan berpikir bahwa hal ini mustahil diterapkan di Indonesia. Tapi dengan proses yang bertahap dan berkelanjutan serta kerjasama dengan berbagai pihak, insya Allah sistem inipun akan bisa diterapkan di Indonesia. Bukan tidak mungkin bila kita mau, hal ini terbukti dengan diraihnya medali
Emas Olimpiade Fisika Internasiol dan
Olimpiade Fisika Asia oleh SMU di Indonesia. Bukanlah hal yang mustahil jika di masa mendatang akan ada peraih hadiah
Nobel dari Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa bangsa kita memiliki sumber daya yang handal dan dapat bersaing di tingkat INternasional. Jika sumber daya seperti ini tidak ditempatkan pada sistem pendidikan yang kurang memadai, bangsa kita akan terus tertinggal dengan bangsa lain.
Tentang jaminan kesejahteraan bagi tenaga pengajar pun harus mendapatkan prioritas. Kesejahteraaan tenaga pengajar sangat mempengaruhi produktifitas yang secara langsung sangat berpengaruh terhadap kemampuan SDM yang dihasilkan. Jika hal ini tidak ditindaklanjuti mak bukanlah tidak mungkin SDM
Indonesia yang sekaranga da di luar Negeri lebih suka bekerja di luar negeri dibanding di negerinya sendiri. Karena itu sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk memnajukan pendidikan kita demi penciptaan SDM yang handal dan mampu bersaing di dunia Internasional.
Dari buku Percakapan
Bahasa Jepang Sehari-hari c. 2003
.